Menjadi ayah pada usia 111 tahun? Jangan bingung dulu. Ini cerita soal seekor kadal bernama Henry di Museum Southland di Invercargill, Selandia Baru bagian selatan. Kadal langka dari era prasejarah berusia 111 tahun ini menjadi ayah dari 11 kadal lainnya hari Selasa (27/1). Semua ini karena
Jumat, 30 Januari 2009
Wellington
Menjadi ayah pada usia 111 tahun? Jangan bingung dulu. Ini cerita soal seekor kadal bernama Henry di Museum Southland di Invercargill, Selandia Baru bagian selatan. Kadal langka dari era prasejarah berusia 111 tahun ini menjadi ayah dari 11 kadal lainnya hari Selasa (27/1). Semua ini karena
Kamis, 29 Januari 2009
Rabies - 17 Anjing Ras Selundupan Disuntik Mati
Denpasar - Balai Karantina Pertanian Terpadu Kelas I Denpasar menyuntik mati 17 dari 20 anak anjing ras yang diselundupkan ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. Langkah tegas ini dilakukan sebagai upaya mengurangi penularan penyakit rabies atau anjing gila.
Kepala Balai Karantina Pertanian Terpadu Kelas I Denpasar Ketut Diarmita di Denpasar, Rabu (28/1), mengatakan, pemusnahan dilakukan dengan menyuntikkan cairan strichnin ke tubuh setiap anjing secara bergantian, Selasa lalu di Jembrana.
Sebelum dimusnahkan, spesimen setiap anjing sudah diambil untuk diteliti di laboratorium Balai Veteriner Denpasar. Tiga ekor sudah mati sebelumnya karena lemas di bus.
”Kami memang bertindak tegas untuk menghindari penularan rabies ke Bali sekaligus menjadikan daerah ini bebas rabies kembali. Selain itu, bersama tim penanggulangan rabies daerah, kami juga tengah meneliti lebih jauh perihal strain virus rabies yang masuk ke Bali. Makanya, spesimen kami bawa ke laboratorium,” kata Diarmita.
Ia menyebut beberapa dasar hukum pemusnahan anjing- anjing ras itu, yaitu SK Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 4775.a/PD 670 320/L/ 12/2008 dan SK Menteri Pertanian Nomor 1696/Kpts/ PD610/12/2008. Strain virus rabies yang ada di Indonesia saat ini ialah jenis Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Flores/Sulawesi.
Ke-20 ekor anak anjing ras itu ditemukan Kantor Polisi Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut Gilimanuk di sebuah bus wisata Senin lalu. Anjing-anjing itu ditemukan dalam enam keranjang plastik tanpa dilengkapi surat pengangkutan maupun asal-usul. Sopir bus itu mengaku dititipi seseorang saat melintas di Probolinggo, Jawa Timur, dengan tujuan Denpasar, Bali. Anjing-anjing itu diduga akan diperdagangkan di Denpasar. (BEN)
Rabu, 28 Januari 2009
Lagos
KOMPAS, Selasa, 27 Januari 2009, 01:15 Wib
Polisi di Negara Bagian Kwara, Nigeria, Sabtu (24/1), menahan seekor kambing karena dicurigai hendak mencuri sebuah mobil Mazda 323. Lho, kok bisa?
Rekayasa Teknologi - Binatang Hasil Kloning Aman Dikonsumsi
KOMPAS, Rabu, 21 Januari 2009 01:57 WIB Efisiensi produksi ternak
Tokyo, Selasa - Kelompok studi dari lembaga keamanan pangan Jepang menyatakan, binatang-binatang hasil kloning aman untuk dikonsumsi. Namun, pernyataan itu belum direkomendasikan kepada pemerintah.
Masih dibutuhkan waktu beberapa lama sebelum Komisi Keamanan Pangan, yang berisi para ahli di tingkat lebih tinggi, mengumumkan kajian keamanan pangan hasil teknologi reproduksi yang kontroversial.
Juru bicara komisi, Kazuo Funasaka, mengatakan, kelompok kerja yang terdiri dari beberapa ahli saat ini sedang mencurahkan perhatiannya pada kajian kesehatan sapi dan babi hasil kloning.
”Asumsi diskusi itu adalah, bila binatang-binatang itu sehat, makanan yang dihasilkan dari binatang itu pun akan aman dikonsumsi,” katanya.
Ditambahkan, kesimpulan itu didasarkan atas pengetahuan dan informasi ilmiah yang tersedia saat ini. Sampai saat ini diasumsikan kadar keamanan mengonsumsi binatang hasil kloning sama dengan jenis dari binatang yang dipelihara secara konvensional. Belum ada keluhan pula setelah mengonsumsi hewan hasil kloning.
Setahun sebelumnya, Amerika Serikat membuka pintu bagi produk susu dan daging dari sapi, babi, dan kambing/domba atau keturunannya hasil kloning ke dalam rantai suplai makanan.
Di Jepang, binatang hasil kloning dipertimbangkan sebagai teknologi kunci untuk efisiensi pada produksi ternak. Kementerian Kesehatan Jepang pada April 2008 meminta Komisi Keamanan Pangan mengkaji keamanan pangan dari beberapa jenis sumber konsumsi hewani.
Pemerintah Jepang sempat menghadapi kritikan tajam warga menyusul beras impor yang membusuk dan sejumlah skandal pangan tahun lalu. Hal itu membuat warganya lebih berhati-hati lagi mengenai produk pangan binatang hasil kloning.
Sejauh ini, Jepang berada di antara negara-negara penghasil binatang kloning seperti babi, sapi, dan kambing.
Sejak tahun 1998, jumlah sapi hasil kloning yang dipelihara lebih dari 550 ekor. Mereka juga memelihara sejumlah babi dan kambing hasil kloning untuk maksud penelitian.
Hingga kini, belum ada pernyataan keberatan atas pernyataan Komisi Keamanan Pangan Jepang tersebut. Proses kloning binatang pernah menjadi perdebatan keras antara kubu pendukung dan penentangnya terkait etika.(REUTERS/GSA)
Kamis, 22 Januari 2009
Brussels
KOMPAS, Kamis, 22 Januari 2009, 01:02 WIB
Cuaca bersalju dan dingin di Belgia membuat pengelola rumah penampungan di Liege, Belgia, bersedia menampung tidak saja para tunawisma, tetapi juga binatang piaraan mereka. Michel Faway dari Badan Kesejahteraan Sosial kota Liege, Selasa (20/1), mengakui,
Ottawa
Minneapolis
KOMPAS Senin, 19 Januari 2009 00:26 WIB
Gwen Beberg, salah satu personel militer AS yang bertugas di Irak, akhirnya bersatu lagi dengan Ratchet, anak anjing yang diselamatkannya dari sampah yang terbakar di Irak. Beberg kembali ke rumahnya di Spring Lake Park, Minnesota, Sabtu (10/1), setelah bertugas di Kentucky sejak dia kembali dari Irak. Beberg, perempuan tentara, dan seorang rekannya menyelamatkan anak anjing berusia empat pekan ini bulan Mei lalu. Beberg lantas jatuh sayang kepada anjing kecil yang dinamai Ratchet itu. Dia bahkan menjuluki Ratchet ”Fuzzy Little Love” karena selalu bisa menumbuhkan semangat hidupnya. Akan tetapi, militer AS punya peraturan tidak mau membawa anjing keluar dari Irak. Intinya, militer tidak mau ada seekor binatang dibawa dari Irak. Namun, belakangan, militer mengatakan anjing tersebut bisa dibawa asalkan dengan pesawat khusus. Kisah Beberg dan Ratchet ini sampai ke kelompok penyayang binatang yang lantas mengatur sebuah penerbangan bagi Ratchet. Anjing kecil itu akhirnya bisa sampai ke Minnesota pada bulan Oktober dan untuk sementara berada bersama orangtua Beberg sampai dia berjumpa lagi hari Sabtu.
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/01/19/00264465/kilasan.kawat.sedunia
Readmore »»Senin, 12 Januari 2009
New York - Dipulangkan ke Laut
Neil Robinson di Portsmouth, New Hampshire, Amerika Serikat, membawa lobster berusia 140 tahun berbobot 10 kilogram. Dia memulangkan lobster bernama George tersebut ke laut di Kennebunkport, Maine, Sabtu (10/1). George ditemukan di sebuah restoran makanan laut di New York City.
Seekor lobster yang diperkirakan berusia 140 tahun akhirnya kembali mendapatkan kebebasannya. Kelompok penyayang binatang, Rakyat bagi Perlakuan Binatang, Jumat (9/1), mengatakan, lobster seberat sembilan kilogram ini sebelumnya sudah menjadi maskot sebuah restoran di New York, AS. Lobster gaek ini ditangkap sekitar dua pekan lalu di Pantai Kanada dan dibeli seharga 100 dollar AS (sekitar Rp 1,05 juta) untuk dijadikan maskot Restoran City Crab and Seafood di New York. ”Kami membeli lobster dan mulai menjadi perhatian, terutama anak-anak. Semuanya berjalan baik,” ujar Keith Valenti, manajer restoran makanan laut itu. Namun, Valenti mengaku tidak kecewa harus mengembalikan lobster tua itu ke laut lepas, ke kehidupan bebasnya selama ini. Kok bisa memastikan lobster itu berusia sekitar 140 tahun? Usia lobster memang sejalan dengan berat tubuhnya. Setiap setengah kilogram berat seekor lobster membutuhkan waktu pertumbuhan sekitar tujuh hingga 10 tahun. Lobster di New York ini punya berat sembilan kilogram dan memang mempunyai ukuran tubuh yang luar biasa. Sangat jarang bisa menangkap lobster dengan usia lebih dari 100 tahun karena ukuran keranjang penangkap lobster yang terlalu kecil bagi lobster berusia di atas 100 tahun. Lobster ini akhirnya harus dibebaskan setelah ada konsumen restoran menelepon kelompok penyayang binatang itu.
Investigating Puppy Mills

He asks them to give him the dogs they no longer want or, worse, the ones they're planning to kill. Bill says these breeders most often want to get rid of older females and younger males. Breeders only need one or two male dogs to breed with every 20 fertile females, so young female dogs are valuable in puppy mills.Lisa and Bill head to the breeder where the black cockapoo was born. The breeder tells them its mother is one of the dogs in cages outside. Lisa and Bill then followed the breeder into a building full of cramped wooden crates stuffed with dogs. "The spaces are so small, the mothers are stepping all over their babies," Lisa says. Bill says he thinks many of these dogs have never walked in the grass though they live on a 60-acre property.Visiting the home of the Labrador retriever puppies, Lisa and Bill find the lab puppies' mother in a small, mud-filled pen. Her teats are swollen—Bill says this is evidence she's had many litters of puppies.
